Pembaca yang budiman, Niat merupakan salah satu rukun puasa dan ibadah lainnya. Hal ini didasarkan pada hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi
ٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)
Maka dari itu niat adalah hal yang paling urgent/penting akan diterima atau tidaknya amal ibadah kita.
Dalam kitab safinatunaja karangan syeikh Salim Ibn Sumair al-Hadrami pada pembahasan tentang Niat memang sunnah melafalkannya , Namun demikian untuk menetapkan hati, para ulama menganjurkan seseorang untuk melafalkan niatnya. Berikut ini lafal niat puasa syawal :
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ. Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Adapun misalkan ketika kita lupa tidak berniat ketika malam harinya, maka diperbolehkan untuk berniat ketika ia hendak puasa sunnah saat itu juga. Karena kewajiban niat di malam hari hanya berlaku pada puasa wajib saja. Dan untuk puasa sunnah, niat diperbolehkan dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa dari sejak shubuh.
Ia juga dianjurkan berniat puasa sunnah syawal di siang hari. Berikut lafal niatnya :
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ. Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah SWT.”
Wallahu a’lam bi Shawwab.
0 comments:
Post a Comment